Meriah! Festival Dalang Bocah Nusantara 2025 Tampilkan Generasi Muda Pelestari Wayang di Sukoharjo
SUKOHARJO — Suasana riuh penuh semangat memenuhi Gedung Tirto Wirejo, Desa Wirogunan, Kecamatan Gatak, pada Sabtu (11/10/2025). Deretan gamelan yang berdenting lembut berpadu dengan suara catur dalang bocah yang lantang membuat ruangan terasa hidup. Inilah Festival Dalang Bocah Nusantara (Fest Dabora) 2025, ajang tahunan yang menampilkan para dalang cilik dari berbagai daerah untuk unjuk kebolehan dalam melestarikan seni wayang kulit, kebanggaan budaya Jawa yang telah diakui dunia.
Meski usia mereka masih belia, kemampuan mereka dalam memainkan wayang, mengatur iringan gamelan, hingga menghidupkan karakter melalui dialog dan gerak wayang membuat penonton terpukau.
Setiap kali adegan seru muncul, sorak kagum dan tepuk tangan bergemuruh dari para penonton yang memadati gedung. Orang tua, guru, hingga pemerhati budaya tampak antusias menikmati setiap penampilan. Suasana festival terasa hangat dan penuh makna, seolah menjadi bukti bahwa semangat melestarikan budaya masih berdenyut kuat di hati generasi muda Sukoharjo.
Salah satu orang tua peserta, Ibu Ceria, tampak haru dan bangga menyaksikan putranya, Arsaka, tampil sebagai dalang dalam lakon Dewa Ruci.
“Sebagai orang tua, saya akan terus mendukung anak saya yang sejak umur empat tahun sudah tertarik dengan wayang. Hari ini dia senang sekali karena bisa mementaskan lakon Dewa Ruci di depan banyak orang,” tutur Ibu Ceria dengan senyum bangga.
Fest Dabora 2025 bukan hanya sekadar pentas seni, tetapi juga wujud nyata dari regenerasi pelestari budaya. Anak-anak yang tampil tidak hanya berlatih mendalang, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam cerita wayang tentang kejujuran, keberanian, dan pengabdian kepada sesama.
Sukoharjo dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan tradisi seni pedalangan. Banyak sanggar dan komunitas budaya yang aktif mengajarkan seni wayang kulit kepada anak-anak, termasuk teknik mendalang, menabuh gamelan, hingga memahami filosofi kisah pewayangan.
Wayang kulit sendiri merupakan salah satu warisan budaya takbenda Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Seni ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan moral dan refleksi kehidupan. Dalam setiap lakonnya, tersimpan pesan tentang kebijaksanaan, keadilan, dan harmoni antara manusia dengan alam.
Melalui kegiatan seperti Fest Dabora, Sukoharjo turut menjaga agar seni wayang tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga bagian dari kehidupan masa kini dan masa depan. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Festival Dalang Bocah Nusantara 2025. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemkab dalam mendukung pelestarian seni dan budaya tradisional, terutama yang melibatkan generasi muda.
Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan penuh pemerintah daerah, Festival Dalang Bocah Nusantara 2025 menjadi bukti bahwa Sukoharjo tidak hanya maju dalam pembangunan, tetapi juga kokoh dalam menjaga warisan budayanya.
Kontributor : Retno Eka Puspita_M2025


